KOLOID
Secara makroskopis
campuran antara susu instan dengan air tampak homogen. Susu larut tetapi
larutan tidak bening, melainkan keruh. Jika didiamkan campuran ini tidak
memisahdan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan (hasil penyaringan
tetap keruh). Secara makroskopis campuran ini tampak homogen.Akan tetapi ,jika
diamati dengan mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan partikel-partikel
lemak susu yang tersebar di dalam air. Campuran ini disebut koloid. Ukuran
partikel koloid berkisar antara 1 nm – 100 nm. Jadi, koloid tergolong campuran
heterogen dan merupakan sistem dua fase. Zat yang didispersikan disebut fase
terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan zat disebut
medium dispersi.
1. Ditinjau dari ukuran partikelnya, tunjukkan perbedaan
antara larutan, koloid dan suspensi.
HAL |
LARUTAN |
KOLOID |
SUSPENSI |
Kestabilan |
Stabil |
Stabil |
Tidak stabil |
Fase |
Satu fase |
Dua fase |
Dua fase |
Ukuran terdispersi |
<10-7 cm |
10-7-10-5 cm |
>10-7 cm |
Dapat disaring |
Tidak dapat disaring |
Dapat disaring dengan kertas ultra |
Dapat disaring dengan kertas ultra |
Homogen/heterogen |
Homogen |
Tampak homogen, dengan mikroskop ultra tampak heterogen |
Heterogen |
2. Jenis koloid,lengkapi daftar berikut ini :
NO |
Fase |
Fase |
Nama |
Contoh |
|
Terdispersi |
Pendispersi |
Koloid |
|
1 |
padat |
gas |
Aerosol Padat |
Asap, debu di
udara |
2 |
padat |
cair |
Sol |
Cat, Tinta,
Lotion |
3 |
padat |
padat |
Sol Padat |
Perunggu, Baja |
|
|
|
|
|
4 |
cair |
gas |
Aerosol Cair |
Kabut, Awan |
5 |
cair |
cair |
Emulsi Cair |
Susu, Santan |
6 |
cair |
padat |
Emulsi Padat |
Keju, Mentega,
Jeli |
|
|
|
|
|
7 |
gas |
cair |
Busa/Buih |
Buih Sabun/sampo |
8 |
gas |
padat |
Busa Padat |
Batu Apung,
Busa jok |
|
|
|
|
|
3. Nyatakanlah jenis koloid berikut (tergolong sol,emulsi, atau yang lainnya).
a. Kabut : Aerosol Cair
b. Lem kanji : Sol
c. Cat : Sol
d. Tinta : Sol
e. Mutiara : Emulsi Padat
f. Batu apung : Busa Padat
g. Air susu : Emulsi Cair
h. Air sungai : Sol
i. Minyak ikan : Emulsi Cair
j. Air sabun : Buih
A. EFEK TYNDALL
a. Apakah yang dimaksud dengan efek Tyndall ?
Jawab
: Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
b. b. Bagaimanakah sifat koloid
terhadap cahaya?
Jawab :
Koloid akan menghamburkan cahaya ke segala arah apabila partikel berupa ion
dalam sistem koloid berukuran cukup besar. Namun apabila partikel ion berukuran
terlalu kecil, maka koloid tidak dapat memantulkan cahaya.
c. Bagaimanakah
membedakan larutan sejati dari sistem koloid?
Jawab : Dapat
dilakukan dengan cara menyinari larutan dengan cahaya. Apabila cahaya terhambur,
merupakan koloid. Namun, apabila merupakan larutan, maka cahaya akan
diluruskan.
d. Sebutkan beberapa
contoh efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab :
1.
Sorot lampu mobil
pada malam hari saat ada debu, asap, atau kabut.
2.
Sinar matahari
yang melalui celah daun.
3.
Terjadinya warna
biru pada siang hari.
4.
Terjadinya warna
merah/jingga di langit saat matahari terbenam.
B. KOAGULASI KOLOID
- apakah yang dimaksud dengan koagulasi?
Jawab : Koagulasi/penggumpalan adalah peristiwa pengendapan
partikel-partikel koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari medium
pendispersi.
- Apa yang menyebabkan peristiwa koagulasi?
Jawab : Hilangnya kestabilan untuk mempertahankan partikel agar tetap
tersebar di medium pendispersi.
- Bagaimana proses terjadinya koagulasi?
Jawab :
·
Koagulasi kimiawi dapat terjadi akibat:
a.
Percampuran koloid beda muatan
Menyebabkan koloid saling
menetralkan satu sama lain dan menggumpal.
b.
Penambahan elektrolit
Elektrolit dapat
menetralkan koloid dan menyebabkan koagulasi. Koagulasi terjadi bila koloid
positif ditambah elektrolit yang lebih negatif, dan koloid negatif ditambah
elektrolit yang lebih positif.
·
Koagulasi mekanik dapat terjadi
dengan cara menaik-turunkan suhu dan pengadukan sistem koloid.
- Apakah muatan sol Fe(OH)3
dengan sol As2S3?
Jawab :
·
Koloid Fe(OH)3 (positif), mudah
terkoagulasi jika ditambahkan H2SO4 atau Na3PO4 dibanding HCl atau NaBr.
· Koloid
As2S3 (negatif), mudah terkoagulasi jika ditambahkan BaCl2 dibanding NaCl.
- Sebutkan
beberapa contoh koagulasi dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab :
·
Delta terbentuk akibat tanah liat
terkoagulasi ketika bercampur dengan air laut.
· Asap pabrik digumpalkan dengan alat koagulasi listrik Cottrel.
·
Penjernihan
air dengan penambahan tawas (K2SO4Al2(SO4)3)
·
Proses
pendinginan santan
C.
ELEKTROFORESIS
- apakah yang dimaksud dengan elektroforesis?
Jawab : Peristiwa
pergerakan partikel kloid menjadi elektrode di bawah pengruh medan listrik.
- Apa yang menyebabkan peristiwa elektroforesis?
Jawab : Adanya pengaruh medan listrik karena penyerapan ion pada permukaan
koloid.
- Bagaimana proses terjadinya elektroforesis?
Jawab : Elektroforesis dapat terjadi dengan memberi
medan listrik di sekitar koloid.
a. Koloid positif
akan bergerak ke katoda atau elektroda negatif.
b. Koloid negatif
akan bergerak ke anoda atau elektroda positif
- Sebutkan
beberapa contoh elektroforesis dalam
kehidupan sehari-hari!
Jawab :
· identifikasi
DNA manusia
·
penyaring kotoran debu pada
industri pabrik.
D.
DIALISIS
- apakah yang dimaksud dengan dialisis?
Jawab : Suatu proses penghilangan ion-ion
pengganggu kestabilan koloid.
- Apa yang menyebabkan peristiwa dialisis?
Jawab : Adanya ion-ion pengganggu kestabilan koloid.
- Bagaimana proses terjadinya elektrolisis?
Jawab :
1)
Sistem koloid dimasukkan ke dalam kantong koloid yang bersifat semipermeabel.
2)
Kantong koloid lalu diberi atau dimasukkan ke tempat yang terdapat air yang
mengalir.
3)
Air yang mengalir membawa ion-ion pengganggu dan molekul sederhana namun tidak
membawa partikel-partikel koloid.
- Sebutkan
beberapa contoh dialisis dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab :
·
Proses filtrasi darah oleh ginjal
yang menyaring darah dengan tidak meloloskan sel-sel darah dan protein darah.
· Proses dialisis darah (cuci darah) bagi penderita gagal ginjal.
E.
GERAK BROWN
- apakah yang dimaksud dengan gerak brown?
Jawab : Gerakan
partikel partikel kloid yang selalu bergerak terus menerus dan secara acak.
- Apa yang menyebabkan peristiwa gerak brown?
Jawab : Adanya tumbukan
tak setimbang antara partikel terdispersi dengan pendispersi.
- Bagaimana proses terjadinya gerak brown?
Jawab : Proses terjadinya gerak brown dipengaruhi oleh ukuran partikel dan suhu. Apabila ukuran partikel kecil dan suhu tinggi, maka gerak brown semakin cepat. Namun, apabila ukuran partikel besar dan suhu rendah, maka gerak brown lambat.
- Sebutkan
beberapa contoh gerak brown dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab :
1.
gerakan debu yang terlihat pada seberkas sinar
2.
gerakan partikel pada susu ketika terkena berkas cahaya
F.
ADSORPSI
- apakah yang dimaksud dengan adsorpsi?
Jawab : Peristiwa
penyerapan suatu zat sehingga partikel- partikel zat tersebut menempel pada
bidang menempel pada bidang penyerapan.
- Apa yang menyebabkan peristiwa adsorpsi?
Jawab : Adanya gaya
tarik molekul- molekul pada permukaan adsorban.
- Bagaimana proses terjadinya adsorpsi?
Jawab : Partikel koloid mampu menyerap molekul netral atau ion-ion pada
permukaannya. Ketika partikel koloid menyerap ion bermuatan, ion-ion tersebut
akan menempel pada permukaannya dan partikel koloid tersebut menjadi bermuatan.
- Sebutkan
beberapa contoh adsorpsi
dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab :
1.
Adsorpsi
koloid humus oleh koloid tanah liat
2.
Pewarnaan
serat sutra
3.
Proses
pemutihan gula pasir
4.
Pembersihan
kotoran dengan sabun
E |
B |
T |
A |
B |
U |
I |
H |
A |
A |
N |
A |
M |
B |
U |
I |
H |
P |
A |
D |
A |
T |
R |
I |
U |
R |
A |
N |
I |
U |
M |
B |
E |
B |
A |
S |
L |
E |
T |
P |
A |
R |
R |
A |
R |
O |
S |
O |
S |
I |
S |
T |
E |
M |
N |
A |
O |
S |
I |
L |
I |
D |
O |
L |
E |
M |
U |
L |
S |
I |
A |
P |
P |
E |
L |
E |
B |
U |
R |
N |
O |
R |
S |
A |
A |
M |
P |
E |
L |
T |
R |
I |
L |
O |
A |
D |
D |
A |
M |
P |
E |
R |
S |
I |
C |
A |
S |
A |
A |
E |
R |
O |
S |
O |
L |
P |
A |
D |
A |
T |
T |
E |
R |
I |
S |
P |
E |
R |
I |
K |
A |
L |
R |
O |
B |
I |
N |
A |
K |
O |
R |
S |
I |
N |
NO |
NAMA KOLOID |
FASE TERDISPERSI |
FASE PENDISPERSI |
CONTOH |
1 |
Buih |
Gas |
Cair |
Buih sabun/sampo |
2 |
Buih padat |
Gas
|
Padat
|
Batu apung, Busa jok |
3 |
Emulsi padat |
Cair |
Padat |
Keju, Mentega, Jeli |
4 |
Sol padat |
Padat |
Padat |
Perunggu, Baja |
5 |
Emulsi |
Cair |
Cair |
Susu, Santan |
6 |
Aerosol padat |
Padat |
Gas |
Asap, debu di udara |
7 |
Sol |
Padat |
Cair |
Cat, tinta, lotion |
8 |
Aerosol Cair |
Cair |
Gas |
Kabut, Awan |
LARUTAN PENYANGGA
1.
Apakah yang dimaksud larutan buffer?
Jawab : Larutan buffer atau
penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan pH tertentu
2.
Campuran yang bagaimana yang dapat menghasilkan larutan buffer?
Jawab : Larutan buffer dapat
dihasilkan dari larutan asam lemah +garam konjugasinya (buffer asam) dan
larutan basa lemah +garam konjugasinya (buffer basa)
- Campuran 100 mL HCN
0,1 M + 10 mL NaCN 0,1
M
Campuran a merupakan buffer asam karena terdiri dari HCN (asam lemah)
dan NaCN sebagai basa konjugasinya. Mol dan koefisien dari kedua zat juga sama.
- Campuran 100 mL
CH3COOH 0,1 M + 100 mL KOH
0,1 M
Mol CH3COOH
= MXV = 100 mL x 0,1 M = 10 mmol |
Mol KOH = MXV = 100 mL x 0,1 M = 10 mmol |
Campuran antara CH3COOH dan KOH akan bereaksi habis atau terjadi
hidrolisis garam. Sehingga campuran b bukan buffer.
- Campuran 20 mL CH3COOH 0,1 M +
10 mL NaOH 0,5 M
Mol CH3COOH
= MXV = 20 mL x 0,1 M = 2 mmol |
Mol NaOH = MXV = 10 mL x 0,5 M = 5 mmol |
|
|
M |
2 mmol
5 mmol - - 2 mmol
2 mmol
2 mmol 2 mmol |
R |
|
S |
- 3 mmol 2 mmol 2 mmol |
Larutan c bukan merupakan larutan buffer, melainkan larutan basa.
- Campuran 10 mL HCl 0,5
M +
20 mL NaCl 0,1
M
Mol HCl = MXV = 10 mL x 0,5 M = 5 mmol |
Mol NaCl = MXV = 20 mL x 0,1 M = 2 mmol |
HCl + NaCl = NaH- + Cl2
Merupakan reaksi hidrolisis, jadi campuran d bukan buffer.
- Campuran 100 mL
CH3COOH 0,1 M + 100 mL
NH4Cl 0,1 M
Mol CH3COOH = MXV = 100 mL x 0,1
M = 10 mmol |
Mol NH4Cl = MXV = 100 mL x 0,1 M = 10 mmol |
Mol dan koefisien dari kedua zat sama, namun NH4Cl bukan
garam konjugasi dari CH3COOH. Jadi campuran e bukan merupakan buffer.
- Campuran 10 mL NH4OH 0,1 M +
30 mL (NH4)2SO4 0,1 M
Mol NH4OH = MXV = 10 mL x 0,1 M = 1 mmol |
|
|
M |
1 mmol
3 mmol
- - 1 mmol
1 mmol 1 mmol 1 mmol |
R |
|
S |
- 2 mmol 1
mmol 1 mmol |
Larutan f merupakan buffer basa, karena terdiri dari basa lemah dan
garam konjugasinya.
- Campuran 10 mL NH4OH 0,5 M + 20 mL HNO3 0,1 M
Campuran G merupakan larutan penyangga basa, karena mol basa lemah lebih
banyak dibandingkan garam konjugasinya pada perbandingan koefisien yang sama.
- Campuran 100 mL
NH4OH 0,1 M
+ 50
mL H2SO4 0,1 M
Mol NH4OH
= MXV = 100 mL x 0,1
M = 10 mmol |
Mol H2SO4 = MXV = 50 mL x 0,1 M = 5 mmol |
Campuran H merupakan larutan penyangga basa, karena mol basa lemah lebih
banyak dibandingkan garam konjugasinya pada perbandingan koefisien yang sama.
- Campuran 100 mL
NaOH 0,5 M + 100 mL
HCl 0,1 M
Mol NaOH = MXV = 100 mL x 0,5
M = 50 mmol |
Mol HCl = MXV = 100 mL x 0,1
M = 10 mmol |
Campuran I bukan merupakan buffer, karena asam kuat (HCl) dan basa kuat
(NaOH) bereaksi.
j. J. Campuran 100 mL NH4OH
0,1 M +
50 mL HCl 0,05 M
Mol NH4OH = MXV = 100 mL x 0,1
M = 10 mmol |
Mol HCl = MXV = 50 mL x 0,05
M = 2,5 mmol |
|
|
M |
10 mmol
2,5 mmol - - 2,5 mmol
2,5 mmol
2,5 mmol 2,5
mmol |
R |
|
S |
- 7,5
mmol 2,5
mmol 2,5 mmol |
|
|
Campuran J merupakan larutan penyangga basa, karena mol basa lemah lebih
banyak dibandingkan garam konjugasinya pada perbandingan koefisien yang sama.
4. Sebanyak 50 mL larutan asam asetat 0,1 M
dicampur dengan 20 mL larutan kalsium hidroksida 0,1 M. Tentukan pH larutan-larutan itu sebelum dan
sesudah dicampurkan. Ka
asam asetat = 1 x 10-5.
Jawab :
- Dik : V CH3COOH = 50 mL
V
Ca(OH)2 = 20 mL
M CH3COOH
= 0,1 M
M
Ca(OH)2 = 0,1 M
- Dit : a. pH larutan sebelum dicampur
b. pH larutan sesudah
dicampur
-
Dij :
a. pH larutan sebelum dicampur
[H+] = √Ka x Ma = √1x10-5 x 0,1 = √1x10-6
= 1 x 10-3 pH =
-log [H+] = -log 1 x 10-3 =
3-log 1 pH =
3 |
[OH-] = x
x Mb = 2 x 0,1
M = 0,2 POH = -log [OH-] = -log 0,2 POH = 1-log 2 pH = 14 – POH = 14-(1-log 2)
pH = 13 -log 2 |
|
b. pH larutan sesudah dicampur
Mol CH3COOH = MXV = 50 mL x 0,1 M = 5 mmol |
Mol Ca(OH)2 = MXV = 20 mL x 0,1 M = 2 mmol |
|
|
M |
5
mmol 2 mmol
- - 4 mmol 2 mmol 2 mmol
- |
R |
|
S |
1 mmol - 2 mmol - |
[H+] = Ka x
= 1x10-5 x
=
0,5 x 10-5
= 5 x 10-6
pH = -log [H+]
=
-log 5 x 10-6
pH = 6-log 5
5.
Hitunglah perbandingan volum larutan NH4Cl
dan NH3 0,1 M yang harus
dicampurkan untuk membuat larutan buffer dengan pH = 8.
Kb NH3 =
1 x -5.
Jawab :
- Dik : V NH4Cl
= a mL
M NH4Cl = 0,1 M
V NH3 = b mL
M NH3 = 0,1 M
pH = 8
- Dit : Perbandingan
V
- Dij :
Mol NH4Cl = MXV = 0,1 M x a mL = 0,1a mmol |
Mol NH3 = MXV = 0,1 M x b mL = 0,1b mmol |
|
|
M |
0,1 b -
0,1 a 0,1 a 0,1 a
0,1 a |
R |
|
S |
0,1a-0,1b 0,1 a
0,1 a |
pH = 8
POH = 14-pH
= 14-8
POH = 6
[OH-] = 10-6
6.
Berapa gram Ca(CH3COO)2
harus ditambahkan ke dalam 100 mL larutan CH3COOH 0,1 M sehingga pH
nya menjadi dua kali semula?
(Ka
CH3COOH = 1 x 10-5; H = 1; C = 12; O
= 16; Ca = 40)
Jawab :
- Dik : Mr = 158
V CH3COOH = 100 mL
M CH3COOH = 0,1 M
Ka CH3COOH
= 1 x 10-5
pH = 5-log 2
- Dit : M Ca(CH3COO)2
dalam gram
- Dij :
7.
Sebanyak 690 mg HCOOH dan 566 mg NaHCOO
dilarutkan dalam air sehingga 100 mL larutan.
Ka HCOOH = 2 x 10-4.
a.
tentukanlah pH larutan
tersebut.
b.
Jika ke dalam larutan
ditambahkan 1 mL NaOH 0,5 M, berapakah pH larutan sekarang?
c.
Jika yang ditambahkan adalah 1
mL H2SO4 0,25 M, berapakah pH larutan jadinya?
Jawab
:
-
Dik : m HCOOH = 690 mg
m NaHCOO = 566 mg
V H2O = 100 mL
Ka
HCOOH = 2 x 10-4
-
Dit :
a) pH
larutan tersebut.
b) Jika
ke dalam larutan ditambahkan 1 mL NaOH 0,5 M,berapakah pH larutan sekarang?
c) Jika
yang ditambahkan adalah 1 mL H2SO4 0,25 M, berapakah pH
larutan jadinya?
- Dij :
TITRASI ASAM-BASA (REVIEW dan PENERAPAN 1, HAL 50)
Percobaan
Ke- |
Larutan
HNO3 |
Larutan NaOH |
1 10
mL 18 mL |
||
2 10
mL 12 mL |
1.
- Dik : V HNO3 : 50 Ml
M NaOH : 0,2 M
- Dit :
Konsentrasi larutan HNO3
- Dij :
2.
– Dik : V
CH3COOH = 25 mL
M NaOH = 0,01 M
Data hasil titrasi : a. V NaOH : 51 mL
b. V NaOH : 49 mL
c. V NaOH : 50 mL
- Dit : Konsentrasi CH3COOH
- Dij :
Komentar
Posting Komentar