Overthinking, Pikiran yang Akan Membunuhmu!
“Kesehatan tubuhmu berawal dari pikiranmu.” Pernahkan teman-teman mendengar pernyataan tersebut? Rasanya pernyataan tersebut tidaklah sepenuhnya salah, mengingat otak merupakan pusat sistem saraf dalam tubuh kita. Artinya, ia dapat mengendalikan seluruh organ tubuh dan aktivitasnya. Seperti yang kita ketahui, otak terdiri atas otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Pada otak depan terdiri atas 2 belahan otak besar, kanan dan kiri. Otak besar bagian kanan berfungsi untuk mengatur fungsi tubuh bagian kiri, sedangkan otak besar bagian kiri berfungsi untuk mengatur fungsi tubuh bagian kanan. Secara umum pula, otak besar mengatur aktivitas yang berkaitan dengan kepandaian atau kecerdasan, daya ingat, dan kesadaran. Dari fakta-fakta diatas tentu menjaga pikiran agar tetap tenang dan fresh sangat penting, agar kesehatan otak dan tubuh tetap terjaga.
Namun, di sisi lain banyaknya tuntutan dari keluarga, teman, pekerjaan, ataupun lingkungan juga menjadi hambatan seseorang untuk menjaga pikirannya tetap tenang. Dari banyaknya masalah ini, akan membuat seseorang keliru dan berakhir dengan overthinking. Overthinking adalah suatu keadaan dimana seseorang cenderung berpikir terlalu keras pada sesuatu. Overthinking sendiri bisa dialami oleh berbagai kalangan usia. Menurut penyebabnya, overthinking dibagi menjadi 2. Yang pertama adalah overthinking jenis ruminating. Overthinking jenis ini akan berpikir terlalu dalam sebagai hasil dari kesalahan di masa lalu. Takut memulai sesuatu yang baru karena takut akan kecewa adalah ciri utama dari overthinking jenis ruminating. Kemudian, yang kedua adalah overthinking jenis worrying. Dimana jenis overthinking ini terlalu terpaku pada rasa cemas dan selalu berpikir mengenai hal buruk yang akan terjadi di masa depan. “ah, aku gak bisa!” , “orang kayak aku bisa apa!?” , “kalo aku gagal gimana?” adalah sederet kalimat yang mungkin diucapkan seseorang dengan overthinking jenis ini.
Lalu apa yang bisa kita lakukan agar terhindar dari overthinking? Ikhlas dan sabar adalah kuncinya. Mengikhlaskan apa yang telah terjadi di masa lalu. Menjadikan kesalahan di masa lalu menjadi sebuah pengalaman dan pembelajaran. Ubah kata “ah takut, pasti gagal lagi!” menjadi "kali ini aku pasti berhasil!". Dan berani untuk memulai sesuatu yang baru. Kamu tidak akan tau apa yang akan terjadi di masa depan. Tetaplah berusaha dan berdo'a. Just keep going! Jangan lupa untuk selalu menghargai diri sendiri. Ucapkan selamat pada diri sendiri jika berhasil, hargai diri sendiri atas usaha dan kerja keras kita. Jika gagal, katakan bahwa ini adalah awal dari keberhasilan lainnya.
BE YOURSELF AND KEEP GOING!🧡
- Reiska Dewi
Keren
BalasHapusTerimakasih bu😊
Hapus